PERAKITAN PC

PERAKITAN PC

Urutan Perakitan PC

Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :1. Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukan setting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya.

2. Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik!

3. Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya

4. Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card.

5. Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :

6. Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk

7. Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card

8. Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard

9. Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :

10. Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS

11. Siapkan Startup Disk atau Bootable CD

12. Install Operating Sistem

13. Install driver-driver untuk hardware.

Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut : Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan.

Pemasangan Power Supply dan Connectornya

Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).

Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar konnektor AT

Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar konnektor ATX

Setting Jumper pada Motherboard

Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.

Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.

Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.

Prosesor ID = Bus Clock X Ratio

Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.

Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut :

JP 1 FSB

1-2 25 Mhz

1-3 50Mhz

2-3 100 Mhz

JP 2 Ratio

1-2 2 X

1-3 2,5 X

2-3 4 X

Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :

FSB X Ratio = Prosesor ID

1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz

2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz

Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.

Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.

Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :

- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.

- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).

- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.

OverClocking

Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.

Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.

Installasi Hardisk

Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.

Secara prinsip proses partisi adalah sebagai berikut :

C:\

Primary D:\

Logical 1

E:\

Logical 2

Extended

Contoh Peta Partisi Harddisk

Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.

Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.

Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.

Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :1. Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0

2. Siapkan Bootable CD atau Startup Disk.

3. Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting

4. Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting

5. Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS.

6. Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk.

7. Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32

8. Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan.

9. Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem.

10. Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows

Sejarah Jaringan Komputer

Sejarah Jaringan Komputer

Oleh Faisal Akib

Sejarah Jaringan Komputer Global/Dunia dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).

Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan IP yang kini kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC (Internet Relay Chat). Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer pada saat itu membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).

Tahun 1994, situs-situs dunia maya telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Aritkel perbaikan Jaringan Komputer

Aritkel perbaikan Jaringan Komputer

pennyebab dan perbaikannya adalah :

- jika hub ada yang loding. Jalan keluarnya matikan semua komputer dan hidupkan terlebih dahulu hubnya.

- apabila salah satu kabel yang terputus, terlepas konektornya, atau konektor yang terpasang di komputer kurang menacap atau longgar maka yang harus kita lakukan adalah kabel yang terputus kita cari dimana letak terputusnya kabel tersebut dan membuat kembali kabel baru, apabila konektor terlepas maka kita harus mengencangkan nya kembali dengan crimping tools, jika konektor kurang menancap maka tinggal kita kencangkan saja.

- jika hub rusak atau salah satu tidak menyala periksa apakah kabel menancap atau tidak apabila tidak menancap maka kencangkan apabila sudah menancap dengan benar maka yang diperkirakan Rusak adalah LAN card atau Hub itu sendiri.

- apabila firewall aktif dalam LAn maka tidak dapat sharing namun apabila dalam WAN walaupun firewall aktif tetap bisa saling berinterkoneksi.

dalam perbaikan jaringan yang paling diutamakan adalah ketelitian kita dalam mendiagnosa permasalahan jaringan, namun jika kita salah mendiagnosa maka hisal yang kita kerjakan tidak mungkin maksimal.

sebenarnya masih banyak permasalahan dalam jaringan yang diatas hanyalah bagian yang paling penting jika jaringan kita rusak atau bermasalah

jaringan komputer

Teknik komputer dan jaringan

Sejarah Jaringan

Jaringan pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an di Amerika

Jenis-jenis jaringan komputer:

1. Berdasarkan distribusi data/informasi :

- Jaringan terpusat (host based network)

- Jaringan terdistribusi (distributed network)

2. Berdasarkan jangkauan wilayah geografis :

- LAN (Local Area Network)

- MAN (Metropolitan Area Network)

- WAN (Wide Area Network)

- Internet (Interconected Network)

3. Berdasarkan peranan pertukaran data :

- Peer to peer/point to point P2P

- Client server (C/S)

4. Berdasrkan media transmisi yang digunakan :

- Berkabel (Wired Network)

- Nirkabel (Wirelles Network)

Komponen-komponen jaringan komputer :

a. Komponen utama

1. LAN card = NIC = Ntework card = Adapter card = kartu jaringan

2. Media tansmisi

3. Komputer server

4. Komputer client

5. NOS (Network Operating System)

Lan card = komponen elektronik yanh digunakan untuk memeasangkan konektor kabel jaringan.

Media transmisi = berkabel: TP (twisted Pair) : UTP,STP

Coaxial

Fiber optik

Nirkabel : Gelombang elektromagnetik/ gelombang mkro/ gelombang inframerah.

- Komputer server = komputer yang menyediakan layanan.

- Komputer client = komputer yang meminta layanan dari komputer server

- NOS = system operasi yang digunakn dalam jaringan komputer.

Jenis-jenis media transmisi

a. Twiste Pair (kabel berpasangan)

1. UTP (unshielded Twisted Pair)

- Tersusun atas sepasang konduktor (kawat tembaga) yang dibungkus plastik dan dilapisi isolator plastik berwarna.

- Jangkauan frekuensinya 100Hz – 5MHz.

Kelebihan UTP

- Harga lebih murah.

- Pemasangan, perawatan, dan perbaikan cukup sederhana & mudah.

- Kecepatan transfer paket datanya mencapai 100Mbps

Kekurangan UTP

- Panjang maksimal yang dperoleh dalam jaringan 100m jika lebih dari 100m maka paket data yang dikirim akan hilang & tidak sampai tujuan.

- Tidak tahan gangguan cuaca dalam waktu yang lama.

2. STP (Shielded Twisted Pair)

Kelebihan

- Memiliki kecepatan transfer data mencapai 155Mbps

- Memiliki pembungkus rangkap, pembungkus tengahnya berupa metal shield / metal foil untuk menghindari gangguan elektronik.

Kekurangan

- Harga lebih mahal dan jarang ditemui di pasaran.

- Rentan terhadap gangguan.

b. Kabel coaxial

- Terbuat dari tembaga yang dikelilingi anyaman tembaga halus dan diantara ke-2nya terdapat isolasi.

- Harga lebih mahal.

- Pengiriman data mencapai 100Mbps.

- Dapat digunakan sebagai pengirim suara, teks, gambar, video.

Kabel caoaxial dibagi menjadi 2 macam:

1. Thinnet (10 base 2) kecepatan akses adalah 10Mbps.

2. Thicknet (10 base 5) kecepatan akses adalah 10 Mbps.

Tips-tips kabel coaxial

1. RG-58 / U-50 : kabel RG-58 dengan inti kawat dapat berupa tembaga solid / serabut.

2. RG-58 A/U : digunakan dalam bidang militer.

3. RG-59 –70 ohm : digunakan untuk transmisi data jarak jauh dalam bidang televisi

4. RG-6 : digunakan untuk kabel satelit.

5. RG-62 –93 ohm : digunakan untuk kabel Arcnet

6. RG-8

7. RG-11

8. RG-9

9. RG-56

10. RG-75

c. Serat Optik

- Terbuat dari kaca / plastikyang berfungsi melawan sinyal yang berbentuk cahaya

- Harga relatif mahal

- Jangkauan dan kecepatan transfer lebih luas dan cepat

- Sangat stabil dan tidak ada radiasi elektronik kabel

- Kecepatan akses data mencapai 1Gbps

d. Gelombang mikro (media transmisi nirkabel / wireless)

- Digunakan untuk mengirim data pada jarak jauh

- Jarang digunakan

Kerugian Gelombang mikro / gelombang elektromagnetik

- Sukar diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas

- Instalasi / pengoperasian / pemeliharan mahal

- Keamana kurang terjamin

- Pengaruh derau atau gangguan lluar cukup besar

e. Sinar inframerah

- Mirip gelombang mikro

- Kecepatan pengiriman data tidak begitu tinggi maks 4Mbps

- Mudah terpengaruh derau dan keadaan sekeliling

- Jankauannya pendek.

Perangkat Bantu Jaringan

a. HUB

- Berfungsi sebagai penghubung antar komputer & sebagai tempat untuk menerima file-file data dari komputer kemudian diteruskan ke komputer lain pada jaringan

- Biasanya digunakan pada jaringan bertopologi star

- Batas maksimal paralel HUB adalah 3 HUB jika lebih perlau ada perangkat lainnya yaitu router dan repeater.

b. Switch

- Dapat melayani transportasi dari dan ke beberapa segmen dalam waktu bersamaan

- Kecepatan akses lebih besar dari HUB

- Hampir sama denagan HUB.

c. Repeater

- Menhasilkan ulang signal yang diterima sebelum dikirim ke alamat tujuan dalam jaringan

- Memperkuat sinyal

d. Router

- Peralatan jaringan khusus yang dapat menentukan atau memilih jaringan tujuan untuk meneruskan paket data

- Dapat bekerja berdasarkan protokol jaringan

Keuntungan

- Dapat digunakan pada topologi jaringan apapun

- Terdapat jalur broadcast sehingga memperkecil beban network

- Tidak peka terhadap keterlambatan wakyu

- Lebih mudah dalam konfigurasi

- Dapat menentukan jalur optimal antar 2 sistem & mengatur prioritas antar protokol

Kekurangan

- Hanya mampu meneruskan jalur atau lalu lintas yang sesuai denagan protokol

- Keluaran pemroses yang dihasilkan lebih rendah

- Jika memindahkan 1 mesin dari jaringan LAN yang lain alamat network juga berubah

Pengkabelan Lurus

1. Orange putih 1. Orange putih

2. Orange 2. Orange

3. Hijau putih 3. Hijau putih

4. Biru 4. Biru

5. Biru putih 5. Biru putih

6. Hijau 6. Hijau

7. Coklat putih 7. Coklat putih

8. Coklat 8. Coklat

Pengkabelan silang

1. Orange putih 1. Orange putih

2. Orange 2. Orange

3. Hijau putih 3. Hijau putih

4. Biru 4. Biru

5. Biru putih 5. Biru putih

6. Hijau 6. Hijau

7. Coklat putih 7. Coklat putih

8. Coklat 8. Coklat

3.Pemasangan konektor pada sistem jaringan

a. Pemasangan kabel coaxial dengan konektor Bnc pada jaringan dengan topologi BUS

Pemasangan kabel coaxial dengan konektor BNC pada jaringan dengan topologi bus yang menggunakan T-connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan topologi bus menggunakan 1 kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapt node-node

b. Pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ-45 pada topologi star pemasangan kabel UTP dengan konektor Rj-45

About this blog

selamat datang di blog saya, anda bisa mendapatkan beberapa informasi tentang ilmu komputer pada blog saya ini.


Labels